Langsung ke konten utama

Proyek Solo Hindia: Membangun Ruang untuk Kejujuran

Hindia


Tahun 2018 menjadi momen besar dalam perjalanan Baskara Putra. Setelah sukses dengan .Feast, ia memulai proyek solo dengan nama Hindia. Proyek ini lahir dari kebutuhan untuk menciptakan ruang yang lebih personal, di mana ia bisa berbicara tentang hal-hal yang dekat dengan hatinya tanpa batasan kolaborasi grup.

Debut solonya dimulai dengan lagu "No One Will Find Me". Lagu ini memperkenalkan Hindia sebagai persona baru yang lebih introspektif dan penuh emosi. Tak lama setelah itu, Baskara merilis album mini bertajuk Tidak Ada Salju di Sini, Bab I. Album ini menjadi pintu masuk bagi pendengar untuk mengenal sisi lain dari Baskara, jauh dari energi eksplosif .Feast.

Nama Hindia dipilih dengan alasan yang cukup filosofis. Baskara ingin memisahkan persona panggungnya dari kehidupan pribadinya. Hindia adalah nama yang mewakili sisi reflektif dirinya tempat di mana ia bisa berbicara jujur tanpa beban ekspektasi.

Lewat Hindia, Baskara tidak hanya membuat musik, tetapi juga membangun hubungan emosional dengan pendengar. Tema-tema yang diangkatnya, seperti kesehatan mental, hubungan keluarga, dan perjalanan hidup, menjadi sesuatu yang relatable bagi banyak orang, terutama generasi muda Indonesia.

Pada akhir 2019, Hindia merilis album debutnya, Menari dengan Bayangan. Album ini menjadi tonggak penting dalam karier solo Baskara. Dengan 13 lagu di dalamnya, album ini seperti sebuah buku harian terbuka yang mengajak pendengar untuk menyelami pikiran dan perasaan Baskara.

Beberapa lagu yang mencuri perhatian dari album ini adalah:

  • "Secukupnya": Lagu ini menjadi anthem untuk mereka yang sedang merasa lelah atau kehilangan arah. Dengan lirik seperti “yang sudah, ya sudahlah”, lagu ini mengajarkan untuk menerima kenyataan dan melangkah ke depan.
  • "Rumah ke Rumah": Sebuah lagu cinta yang penuh kehangatan dan nostalgia, yang menggambarkan rasa nyaman saat menemukan "rumah" dalam diri seseorang.
  • "Dehidrasi": Lagu yang mengangkat tema kesehatan mental dengan cara yang jujur dan tanpa basa-basi.

Album ini mendapat banyak pujian karena kejujuran liriknya dan aransemen musiknya yang penuh nuansa. Menari dengan Bayangan membuktikan bahwa Hindia bukan hanya proyek sampingan, tetapi sebuah karya seni yang berdiri sendiri.

Sebagai Hindia, Baskara mengadopsi pendekatan musik yang lebih santai dan melodius dibandingkan .Feast. Hindia menggabungkan elemen folk, pop, dan elektronik minimalis untuk menciptakan suasana yang intim. Musiknya terasa seperti percakapan personal antara Baskara dan pendengarnya.

Baskara juga tidak takut untuk bereksperimen. Ia melibatkan banyak musisi dalam album Menari dengan Bayangan, seperti Rara Sekar (eks Banda Neira), Petra Sihombing, dan Sal Priadi. Kolaborasi ini membuat album Hindia terasa kaya akan warna, tetapi tetap memiliki benang merah yang jelas.

Salah satu kekuatan Hindia adalah kemampuannya mengangkat tema-tema yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Lagu-lagunya sering kali terasa seperti nasihat bijak dari seorang teman yang peduli. Misalnya:

  • Kesehatan Mental: Lagu seperti "Dehidrasi" dan "Secukupnya" berbicara tentang pentingnya merawat diri, baik secara fisik maupun emosional.
  • Keluarga: "Membasuh" mengangkat hubungan antara anak dan orang tua dengan cara yang hangat dan penuh penghargaan.
  • Penerimaan Diri: Lewat "Besok Mungkin Kita Sampai", Hindia mengajak pendengar untuk berdamai dengan ketidaksempurnaan hidup.

Pesan-pesan ini membuat musik Hindia terasa relevan dan menenangkan, terutama bagi mereka yang sedang menghadapi tantangan hidup.

Sejak rilisnya, Hindia langsung mendapat tempat di hati pendengar musik Indonesia. Album Menari dengan Bayangan tidak hanya diterima dengan baik oleh fans lama Baskara, tetapi juga berhasil menarik perhatian pendengar baru. Lagu "Secukupnya" bahkan menjadi salah satu lagu yang paling sering diputar di berbagai platform streaming, membuktikan daya tarik Hindia sebagai artis solo.

Keberhasilan Hindia juga membuka peluang bagi Baskara untuk tampil di berbagai panggung, dari festival musik besar hingga acara-acara intim. Penampilannya yang jujur dan emosional membuat setiap konser terasa seperti pengalaman pribadi bagi para penontonnya. "Hindia adalah cara saya untuk berbicara dengan diri sendiri, tetapi saya bersyukur banyak orang yang mendengarnya dan merasa terhubung. Itu membuat perjalanan ini jauh lebih bermakna."

Apakah ada lagu dari album Menari dengan Bayangan yang pernah menemani masa-masa sulitmu? Yuk, bagikan cerita kamu di kolom komentar! 😊

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kutipan Lirik Hindia yang Bikin Mikir Dua Kali

Hindia adalah salah satu musisi yang jago banget bikin kita merenung hanya dengan beberapa kata. Lirik-liriknya yang sederhana, tapi penuh makna, sering kali bikin kita berhenti sejenak dan mikir, "Ini tuh gue banget!" Nah, kali ini kita bakal ngulik beberapa kutipan lirik dari lagu-lagu Hindia yang pastinya bakal bikin kamu mikir dua kali. Siap-siap untuk terinspirasi! 1. "Kapan terakhir kali kamu dapat tertidur tenang?" – Secukupnya Pertanyaan ini kayak tamparan halus buat kita yang sering banget begadang, entah karena kerjaan, overthinking, atau sekadar scroll media sosial sampai pagi. Lirik ini mengingatkan kita betapa pentingnya istirahat dan menjaga kesehatan mental. Kadang, tidur yang cukup bisa jadi solusi dari banyak masalah yang kita hadapi sehari-hari. 2. "Kita semua gagal, angkat minumanmu, bersedih bersama-sama." – Secukupnya Lirik ini seperti undangan untuk menerima kenyataan bahwa kegagalan adalah bagian dari hidup. Alih-alih menutupinya, H...

Dari .Feast ke Hindia: Cerita Baskara dan Perjalanan Mencari Jati Diri

.Feast Sebelum dikenal sebagai Hindia , Daniel Baskara Putra adalah vokalis utama  .Feast , sebuah band rock alternatif yang dibentuk pada 2012. Band ini nggak cuma berisik dengan musiknya, tapi juga bikin orang mikir lewat lirik-liriknya yang mengangkat isu sosial dan politik. Anggota  .Feast  lainnya juga nggak kalah keren: Adnan S.P.  (gitar) Dicky Renanda  (gitar) Fadli Fikriawan  (bass) Aditya Permana  (drum) Dengan formasi ini, mereka menciptakan musik yang nggak cuma bertenaga, tapi juga penuh makna. Lagu-lagu seperti  "Peradaban"  dan  "Berita Kehilangan"  adalah bukti bagaimana mereka bisa bikin kritik sosial terasa relatable buat generasi muda. .Feast  berkembang pesat di skena musik independen Indonesia. Hingga 2014, mereka udah merilis 17 single dan berhasil menarik perhatian banyak orang. Meski begitu, Baskara sempat merasa ada hal yang nggak bisa dia ungkapkan sepenuhnya lewat band ini. Sebagai bagian dari band, ...

Hindia : Identitas di Balik Nama dan Kisahnya

Hindia Ketika mendengar nama Hindia , banyak yang langsung teringat pada lagu-lagu dengan lirik emosional dan musik yang penuh makna. Tapi siapa sebenarnya sosok di balik nama itu? Daniel Baskara Putra, yang akrab disapa Baskara, adalah seorang penyanyi, penulis lagu, komposer, dan produser musik asal Indonesia. Ia lahir dan besar di tengah budaya yang kaya, yang kemudian memengaruhi cara ia memandang hidup dan menciptakan musik. Baskara mulai mendalami musik sejak duduk di bangku SMA. Bersama teman-temannya, ia belajar memainkan alat musik dan menemukan kecintaannya pada seni ini. Meski jalan mereka berpisah karena melanjutkan pendidikan di universitas berbeda, benih kecintaan Baskara pada musik tetap tumbuh. Saat kuliah di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, Baskara memperluas pandangannya tentang dunia. Pemahamannya tentang isu sosial, politik, dan budaya menjadi fondasi bagi karya-karyanya, yang sering kali menyentuh tema-tema relevan dengan kehidupan gener...