![]() |
.Feast |
Sebelum dikenal sebagai Hindia, Daniel Baskara Putra adalah vokalis utama .Feast, sebuah band rock alternatif yang dibentuk pada 2012. Band ini nggak cuma berisik dengan musiknya, tapi juga bikin orang mikir lewat lirik-liriknya yang mengangkat isu sosial dan politik. Anggota .Feast lainnya juga nggak kalah keren:
- Adnan S.P. (gitar)
- Dicky Renanda (gitar)
- Fadli Fikriawan (bass)
- Aditya Permana (drum)
Dengan formasi ini, mereka menciptakan musik yang nggak cuma bertenaga, tapi juga penuh makna. Lagu-lagu seperti "Peradaban" dan "Berita Kehilangan" adalah bukti bagaimana mereka bisa bikin kritik sosial terasa relatable buat generasi muda.
.Feast berkembang pesat di skena musik independen Indonesia. Hingga 2014, mereka udah merilis 17 single dan berhasil menarik perhatian banyak orang. Meski begitu, Baskara sempat merasa ada hal yang nggak bisa dia ungkapkan sepenuhnya lewat band ini.
Sebagai bagian dari band, ia harus menyeimbangkan visi pribadinya dengan ide-ide anggota lainnya. Musik .Feast yang penuh energi dan kritik sosial bikin Baskara merasa belum punya ruang untuk bicara soal hal-hal personal yang dekat dengan dirinya sendiri.
Tahun 2018 jadi titik balik buat Baskara. Ia memutuskan untuk memulai proyek solo dengan nama Hindia, yang memberi ruang baginya untuk lebih jujur dan emosional. Kalau .Feast adalah soal mengguncang sistem, Hindia adalah soal berbicara dari hati.
Dengan Hindia, Baskara bisa mencurahkan cerita pribadinya, mulai dari perjuangan dengan kesehatan mental hingga hubungan dengan keluarga dan teman. Lagu seperti "Secukupnya" adalah refleksi dari pergulatan yang dia alami, sementara "Rumah ke Rumah" terasa seperti pelukan hangat buat pendengarnya.
Meskipun Baskara adalah wajah dari kedua proyek ini, ada perbedaan mencolok di antara keduanya:
Tema:
- .Feast: Isu sosial dan kritik tajam, misalnya soal ketidakadilan atau kerusakan lingkungan.
- Hindia: Tema personal dan reflektif, seperti kesehatan mental dan hubungan manusia.
Energi Musik:
- .Feast: Rock alternatif yang eksplosif, cocok buat mereka yang suka lagu penuh semangat.
- Hindia: Lebih tenang, dengan sentuhan folk dan pop yang bikin nyaman.
Lirik:
- .Feast: Lirik dengan pesan kolektif, kadang terasa “keras” dan to the point.
- Hindia: Lirik personal yang jujur, seperti curhat ke teman dekat.
Menyeimbangkan dua identitas ini tentu nggak gampang, tapi Baskara berhasil melakukannya dengan apik. Dia bilang, .Feast adalah cara dia berteriak tentang apa yang salah di luar sana, sementara Hindia adalah tempat dia ngobrol tentang apa yang terjadi di dalam dirinya.
Baskara juga menyebut bahwa pengalaman di .Feast membantu membentuk Hindia, terutama dari segi pemahaman tentang audiens. Dia tahu bahwa musik bukan cuma soal hiburan, tapi juga soal koneksi emosional.
Transformasi Baskara dari .Feast ke Hindia nggak cuma diterima, tapi juga dirayakan oleh publik. Pendengar yang dulu suka energi eksplosif .Feast juga jatuh cinta pada kehangatan Hindia. Lagu-lagu seperti "Peradaban" dan "Secukupnya" menunjukkan dua sisi berbeda dari seorang Baskara, tetapi tetap terasa seperti milik orang yang sama. "Saya selalu bilang bahwa Hindia adalah tempat saya ngobrol dengan diri sendiri, sementara .Feast adalah tempat saya berteriak kepada dunia."
Kalau kamu harus memilih, lebih suka energi meledak-ledak dari .Feast atau vibe santai dan personal dari Hindia? Atau mungkin kamu suka dua-duanya? Yuk, cerita di kolom komentar!
Komentar
Posting Komentar